Tampilkan postingan dengan label #Pontianak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #Pontianak. Tampilkan semua postingan

Jumat, 16 Juli 2021

Berpulangnya Sang Maestro Desainer Maskot Kalbar Burung Enggang Gading Dan Tengkawang Tungkul, Bapak A. Halim R

A. Halim R bersama masterpiecenya, desain maskot Kalbar


Kabar duka kembali hadir di tengah-tengah pemberlakuan PPKM Darurat Mikro di Kota Pontianak. Seorang tokoh pers, budayawan, seniman Kalimantan Barat, Bapak A. Halim R telah meninggal dunia pada Jumat, 16 Juli 2021 sekira pukul 18:35 WIB.

Rahimahullah tutup usia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Sudarso pada usianya yang genap 70 tahun. Dikenal luas di kalangan pers dengan inisial AHR, pernah menjabat sebagai pimpinan redaksi koran harian Akcaya sebagai cikal bakal berkembangnya media cetak dan berjaya di Kalimantan Barat pada masanya.

Rekan-rekan perupanya biasa memanggilnya, Pak Halim. Tak sedikit karya-karya seni rupanya yang menginspirasi generasi-generasi setelahnya. Maskot Kalbar, Enggang Gading dan Tengkawang Tungkul adalah salah satu karya masterpiece yang hingga kini masih tak tergantikan.

Pak Halim juga banyak meninggalkan jejak karya tulis. Baik yang berupa opini kritis yang tersebar di media-media cetak lokal, sufistik religi hingga cerita-cerita rakyat. Sangat dikenali dengan kecenderungannya pada hal-hal yang detil, rapih dan ‘mantap’ dalam menata kalimat adalah sebagian dari ciri khasnya.

Pada Peringatan HUT Pemerintah Provinsi Kalbar  ke-63 tahun 2020, Pemprov Kalimantan Barat menganugerahkan Tokoh Kebudayaan kepada A. Halim R bersama dengan koleganya yang juga sesama Perupa Kalbar, Eugene Yohanes Palaunsoeka mewakili Kota Pontianak dan A. Muin Ikram dari Kabupaten Sambas.

Kamis, 20 Juli 2017

Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2017



Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak 2017 merupakan Festival Pasar Tradisional terbesar pertama di Indonesia yang berbasiskan pada komunitas. Festival yang sarat atas nilai-nilai budaya dan sejarah Kota Pontianak. Mengenalkan dan mempertahankan pasar tradisional di kota Pontianak sama halnya dengan mengenalkan dan mempertahankan nilai-nilai sejarah serta budaya kota Pontianak.

Di prakasai oleh komunitas-komunitas dari beberapa sektor dan subsektor ekonomi kreatif, Festival ini akan diadakan selama dua hari berturut-turut pada tanggal 22 - 23 Juli 201, berlokasi di tiga pasar yang kaya akan nilai budaya dan sejarah. Di dalamnya, akan ada banyak penampilan karya seni yang dikemas dan ditampilkan dalam bingkai keragaman. Masyarakat/publik nantinya akan dibawa kepada atmosfer pasar yang menarik, bermakna dan sarat akan nilai budaya Kota Pontianak.

Pasar Kenanga 
Letaknya berdekatan dengan pusat keagamaan dan Istana Kadriyah yang merupakan cagar budaya kota Pontianak, memiliki akar Sejarah dan Budaya yang terhubung-kait secara langsung dengan cikal bakal berdirinya Kesultanan dan Kota Pontianak. 
.
Pasar Kapuas Besar dan Pasar Tengah
Merupakan pasar induk pertama di Kota Pontianak. Keberadaan Pasar Tengah (Pasar Kapuas Besar), tidak hanya berada di tengah-tengah pasar saja. Namun juga sesungguhnya di tengah-tengah kota ini. Sejarah, komoditi, mereka yang singgah-berdagang, letak, bentuk, tinggi, arsitektur bangunan, bak air, parit, lorong, lebar jalan, lapak-lapak dan ruko-ruko bahkan kejadian-kejadian yang ada didalamnya sudah melebur menjadi satu kesatuan.  Melihat Pasar Tengah adalah juga kita melihat sejarah panjang Negeri Pontianak. Bahwa keberadaannya tidak akan mungkin terlepas dari kota ini. 


Sile lah, yang nak datang nonton, nak ngeliat-liat, yang nak ngelawar. Ade macam-macam tebiat buda Pontianak na. Yang menari, yang bepuisi, aaa....ade gak pesyen soww. Ade gak ajang selpi-selpi tang ade hadiahnye, ade gak lomba nggambar tang pesertanye nenek-nenek (*ngerampot kamek jak), ade gik aksi potogeraper-potogeraper balak buda Pontianak. Pokok e ramai lah, name gak pasar.

Awak datang, kamek sambot!


Info lebih lanjut. Follow akun resmi Festival Pasar Rakyat Kote Pontianak di instagram www.instagram.com/pegipasaryok
facebook/messenger search @festivalpasarrakyatkotepontianak



Minggu, 30 Oktober 2016

Museum Orangutan, Satu-satunya di Dunia Ada di Pontianak

Fate of Orangutan Like Slippers by Chandra/Orangutan Museum

Ruangan bekas garasi itu tampak biasa saja, berukuran kurang lebih 3x6 meter dengan dinding semen bertulang kayu. Ketika masuk ke dalam ruangan ini tak terkesan kita sedang berada di dalam sebuah museum. Di dinding dan lantainya tampak terpajang koleksi sekitar 19 karya visual 2 dimensi  berupa lukisan, fotografi dan digital desain  bertemakan orangutan.

Inilah Museum Orangutan, terletak di  Jalan R.E. Martadinata, No. 12, RT 004, RW 020. Kelurahan Sungai Jawi Luar sebelah barat  Kota Pontianak. Museum ini memang tak kelihatan layaknya sebuah museum, bangunannya yang sederhana menyatu dengan rumah yang menjadi kediaman pengelolanya.

Rabu, 19 Oktober 2016

Kopi Goncang yang Mengguncang

Kopi Goncang/anakponti


Kopi Goncang, minuman kopi berbasis robusta yang dipilih dari bebijian kopi secara khusus. Diseduh dengan memaksimalkan teknik Pre Infusion dan Agitasi Goncang.
Pre Infusion membantu bubuk kopi agar partikelnya lebih mengembang hingga kopi lebih leluasa melepas karbon dioksida, zat penting yang bertanggungjawab akan rasa kopi. Sementara dengan melakukan Agitasi Goncang, crema kopi lebih merata terbentuk pertanda proses ‘pemasakan’ kopi terjadi dengan sempurna.

Jumat, 10 April 2015

Malam Minggu Bagi Jomblo SELOW




Hari sabtu ye beb, malam minggu. Ape jak can kite ntik malam ni? Ngapel, nongkrong, nonton, mancing, hah ... ? Pengajian? Pasti kaw buda’ remaja masjid ye....
Bagi yang jomblo, ape lah kire-kire yang di buatnye ye?

Rabu, 02 Oktober 2013

HOT Coffee, Warkop Aming Pilihan Pengopi

Warkop Aming di malam hari
Bagi seorang pengopi tentu belum sah jika belum menikmati secangkir kopi di Warkop Aming jalan H.Abbas, Pontianak yang sangat populer di kalangan pengopi di Kalbar. Kopi di Warkop Aming memiliki  citarasa yang khas nikmat dan jauh berbeda dengan minuman kopi di warkop lainnya di kota Pontianak.

Warkop Aming yang setiap harinya buka pukul 06.00 pagi hingga dini hari ini selalu saja ramai dipadati para pengunjung dari berbagai kalangan untuk sekadar bersantai, bertemu kolega, berbisnis bahkan ada yang menjadikannya kantor sebagai tempat bekerja. Tak lupa para gamer yang memanfaatkan layanan wifi internet gratisnya menjadikan suasana di warkop ini comfortable dan capable ...(ssst, latah vickinisasi).

Menariknya, yang menjadi ciri khas kopi di Warkop Aming ini adalah setiap pesanan secangkir kopi selalu diberikan beberapa butir biji kopi yang menandakan bahwa kopi di warkop Aming diproduksi sendiri dan dari biji kopi pilihan yang berkualitas dengan cita rasa sedap dan beraroma wangi. Tentunya biji kopi yang include di cangkir bukan dimaksudkan untuk dikonsumsi, tapi bagi yang terlanjur menelannya dan kebetulan Anda dari luar kota maka anggaplah sebagai souvenir yg bisa dibawa pulang gratis. Ketika biji kopi tersebut keluar dari kotoran Anda, awas jangan dijadikan kopi luwak ya ...wakakaka. Karena kopi luwak juga sudah tersedia secara eksklusif di Warkop Aming ini.
Kopi susu dan biji kopi pilihan


Kopi Pancong, iya pasti adalah. Pesanan kopi dengan takaran setengah gelas ini menjadi ciri khas yang membedakan warkop-warkop di Kalbar dengan warkop-warkop dari daerah lainnya di Indonesia. 

Walaupun terletak di tengah kota, namun suasana di Warkop Aming ini relatif tenang. Ditambah pelayanan pelayan-pelayannya yang ramah dan familiar, dijamin ritual ngopi Anda akan semakin khusyuk. Tak jarang para pengopi bisa betah berjam-jam hanya untuk menghabiskan secangkir atau setengah gelas kopi setiap harinya. Ini menjadikan budaya ngopi di Kalbar memang begitu berbeda.

Pengen cobak ?
Bussinesman Meeting

Hot Coffee


Laptop Warriors

Kebut Kebutuhan Ramadhan 2023

  Kebut Kebutuhan Ramadhan 2023 bersama Tokopedia. Ada cashback hingga 90% berlaku dari tanggal 9 hingga 12 Maret 2023. Buruan dikebut, ten...